Tren Investasi di Generasi Millenial pada Masa Pandemi Covid-19

Tren Investasi di Generasi Millenial pada Masa Pandemi Covid-19
Ilustrasi

Generasi Millenial atau Generasi Y adalah sekelompok orang yang lahir  pada sekitar tahun 1980 hingga 2000-an,generasi Millenial memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dengan generasi lainnya  yaitu memiliki kepercayaan diri yang tinggi, melek atau terbuka tentang teknologi, berpikiran terbuka serta berorientasi pada pencapaian.

Saat ini investasi bukan hal yang tabu bagi kita terutama bagi generasi millenial, investasi merupakan cara yang bisa digunakan untuk menyimpan aset kekayaan atau yang lebih dikenal dengan menabung melibatkan kontrak–kontrak tertulis, seperti perdagangan saham, obligasi ataupun reksadana yang saat sekarang menjadi tren di kalangan millenial.

Pada saat pandemi Covid-19 pertumbuhan investasi di Indonesia tercatat tinggi hal ini dapat dilihat dari banyaknya platform investasi saham yang dapat digunakan melalui smartphone,dan dibantu oleh generasi millenial yang membuat investasi ini menjadi tren dikalangan mereka. 

Namun, tidak menutup kemungkinan para generasi millenial mengalami terjadinya investasi bodong (bohong) yang menawarkan hasil imbal balik yang besar. hal ini banyak terjadi karena kurangnya literasi serta lebih mementingkan keuntungan yang cepat daripada akibat dari investasi bodong. 

Dari masing- masing platform ini memberikan penawaran yang berbeda-beda contohnya seperti aplikasi ajaib yang dibawah naungan PT Takjub Teknologi Indonesia,Aplikasi ini adalah aplikasi investasi saham dan reksa dana yang menawarkan analisa teknikal dan fundamental yang telah disediakan. 

Berbeda dengan aplikasi bibit yang dibawah naungan PT Bibit Tumbuh Bersama yang menyediakan investasi dengan mode syariah untuk umat muslim dan untuk reksa dana bibit memiliki cara analisa yang lebih lengkap dan manajemen sorting reksa dana yang mudah dimengerti cocok untuk pemula.

Investasi pada setiap platform tidak membutuhkan modal yang besar. Dengan hanya bermodalkan Rp 100.000 (seratus ribu rupiah) sudah dapat menjadi investor.

Dari pembahasan diatas penulis menyimpulkan dari maraknya tren investasi memiliki dampak positif bagi generasi millenial namun juga memiliki dampak negatif. 


Dampak positif yang dapat diambil adalah millenial sadar pentingnya investasi dan mengelola keuangan sejak dini yang memiliki dampak penting dimasa depan,sedangkan untuk dampak negatif millenial hanya mengikuti tren atau fomo ,tergiur akan tawaran keuntungan yang besar dari investasi yang tidak jelas asal nya dan tidak memiliki izin dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan).


Penulis memberi saran sebelum memulai investasi sebaiknya para generasi milenial dapat memahami asal usul atau dasar investasi terlebih dahulu dan bagaimana proses investasi tersebut berjalan serta memiliki izin dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) agar kedepannya tidak tertipu oleh investasi bodong.

Penulis : Avy Antika Bella, Isnaniah Muslim, Universitas Muhammadiyah Riau

Berita Lainnya

Index