Perkembangan teknologi selalu beriringan dengan perkembangan zaman dan menjadi hal yang selalu berubah serta tidak dapat dihindari oleh manusia. Perubahan yang terjadi saat ini di semua lini kehidupan mengakibatkan munculnya berbagai teknologi yang dapat membantu mempermudah pekerjaan manusia saat ini.
Globalisasi dan perkembangan zaman membuat dunia khususnya dunia usaha dan profesi berkembang sangat pesat. Efek globalisasi ini berdampak pada seluruh dunia, termasuk di Indonesia, yakni terlihat dari akses internet yang semakin terintegrasi. Kondisi ini secara positif memicu adanya peluang-peluang baru yang dapat menjadi ladang bisnis bagi generasi saat ini.
Industry 4.0 pada dasarnya mengintegrasikan teknologi dengan bisnis, sehingga secara tidak langsung akan menggeser ketergantungan industri akan SDM atau sumber daya manusia. Dalam beberapa bidang, kebutuhan SDM saat ini telah tergantikan oleh teknologi kecerdasan buatan dalam berbagai bentuk. Sehingga, manusia dituntut bisa mengimbangi dengan penyesuaian diri secara cepat dan tepat, termasuk memperkaya potensi dan kapabilitas yang tidak dapat dilakukan oleh teknologi AI saat ini.
Dalam bidang layanan keuangan, bukti nyata bahwa SDM telah tergantikan oleh mesin adalah maraknya mesin tarik tunai ATM hingga ke daerah pelosok, yang justru saat ini semakin berkembang lagi dengan kemudahan akses melalui aplikasi internet banking atau e-banking dalam ponsel pintar.
Karakteristik dari era Revolusi Indusri 4.0 adalah kecepatan akses informasi, tidak terkecuali informasi yang berkaitan dengan bisnis akuntansi yang selalu terbaru dan bersifat real-time.
Revolusi industri ini dalam dunia bisnis juga mengakibatkan perubahan peran seorang akuntan. Pembukuan dapat dilakukan secara otomatis melalui software dengan hasil yang lebih akurat, lengkap, dan lebih cepat dari pada melakukan pembukuan manual. Perusahaan dan pelaku usaha saat ini telah menggunakan software akuntansi seperti Omega Accounting, MyOB, Accurate Accounting, Microsoft Office Accounting Express (MOAE), dan lainlain.
Software ini selain memberikan kemudahan kepada seorang akuntan, software ini juga memberikan akses kepada orang yang bahkan tidak memiliki dasar sebagai seorang akuntan untuk bisa melakukan pembukuan, dengan syarat pengguna memahami bagaimana cara kerja software akuntansi tersebut.
Sistem otomasi ini akan menciptakan kesenjangan keterampilan dan kompetensi untuk pekerjaan akuntansi/keuangan. Hal ini tentu saja sangat membahayakan peran akuntan dalam dunia bisnis.
Yang menjadi pertanyaan bagaimana kesiapan mahasiswa akuntansi dalam menghadapi tantangan di era
revolusi industri 4.0 ini, ?
Sepertinya mahasiswa akuntansi harus meningkatkan pemahaman akuntansi, soft skill dan meningkatkan pengetahuan teknologi informasi. Hal ini bisa dimaksimalkan apabila pihak pengelola universitas melakukan berbagai pelatihan ataupun sertifikasi bagi mahasiswa jurusan akuntansi dalam bidang pelatihan akuntansi, teknologi informasi serta pengembangan soft skill.Semakin baik pemahaman akuntansi seorang mahasiswa akuntan maka semakin baik pula kesiapan akuntan dalam menghadapi era revolusi industry 4.0.
Penguatan Pendidikan Karakter memiliki kontribusi yang signifikan terhadap cita-cita pendidikan nasional sebagai bentuk investasi pendidikan dalam menciptakan generasi emas di era global dengan membangun keseimbangan hard skill dan soft skill.
Kondisi saat ini menuntut generasi yang akan memasuki dunia kerja agar mampu menempatkan diri secara strategis di tengah persaingan karir, tidak terkecuali sarjana akuntansi.
Agar dapat menghadapi segala perubahan yang akan muncul, beberapa kemampuan menjadi sangat vital untuk dimiliki, seperti problem-solving, critical thinking, analytical thinking, kreatifitas, hingga kemampuan bekerjasama.
Selain soft skill, pengetahuan teknologi informasi juga sangat diperlukan dalam menghadapi persaingan dunia kerja. Perusahaan yang sudah menerapkan teknologi informasi yang terkomputerisasi dan terintegrasi dan didukung oleh aplikasi pendukung biasanya memberikan dampak positif bagi kelangsungan kinerja perusahaan karena mampu menghasilkan laporan keuangan yang tepat waktu, akurat, dan dapat dipercaya sehingga banyak perusahaan memerlukan tenaga akuntansi yang handal dalam penggunaan teknologi informasi.
Pemahaman akuntansi memiliki pengaruh yang positif terhadap kesiapan dalam menghadapi era revolusi industry 4.0, yang artinya semakin baik tingkat pemahaman akuntansi seorang calon akuntan maka semakin baik pula kesiapan dalam menghadapi era revolusi industry 4.0.
Soft skill memiliki pengaruh positif terhadap kesiapan dalam menghadapi era revolusi industry 4.0, hal ini menunjukkan meningkatnya soft skill seorang akuntan diiringi juga oleh meningkatnya kesiapan dalam menghadapi era revolusi industry 4.0. Pengetahuan Teknologi Informasi memilik pengaruh yang positif terhadap kesiapan dalam menghadapi era revolusi industry 4.0.
Di era revolusi industry yang mempunyai kebutuhan informasi yang cepat, pengetahuan teknologi informasi terutama dalam bidang bisnis sangat diperlukan sehingga seorang akuntan yang memiliki pengetahuan teknologi informasi yang baik adalah seorang akuntan yang memiliki kesiapan yang semakin baik dalam menghadapi era revolusi industry 4.0.
Dengan gambaran tersebut, maka pendidikan tinggi, khususnya Jurusan Akuntansi, disarankan untuk mengembangkan kurikulum ataupun metode pembelajaran sesuai dengan yang diperlukan dunia kerja saat ini dan bagi Mahasiswa Jurusan Akuntansi agar lebih tanggap dalam segala perubahan yang ada saat ini dan mampu beradaptasi akan perubahan termasuk memperbaharui keilmuan dengan mengikuti pelatihan atau sertifikasi yang bisa membantu dalam menghadapi persaingan dalam era revolusi 4.0.
Penulis : Widia Ananda Dan Sulfania