Kuliah di Jerman dapat Beasiswa dari Pemprov Riau, Ini Syaratnya

Kuliah di Jerman dapat Beasiswa dari Pemprov Riau, Ini Syaratnya
Gubri Syamsuar saat melakukan perjumpaan dengan Kepala Sekolah se-kota Pekanbaru dan perwakilan kepala sekolah kabupaten/kota di Riau.

SERAMBIRIAU.COM - Untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar mempersiapkan peluang bagi anak Riau yang ingin melanjutkan pendidikannya di Negara Jerman. Terdapat satu di antara syarat yang harus dipenuhi peserta yaitu bisa berbahasa Jerman.

Demikian disampaikan Mantan Bupati Siak dua periode itu di Pekanbaru, Minggu (25/6/2023) saat melakukan perjumpaan dengan Kepala Sekolah se-kota Pekanbaru dan perwakilan kepala sekolah kabupaten/kota di Riau.

"Adapun syarat bagi anak Riau yang ingin melanjutkan kuliah di Jerman syaratnya yaitu, bisa berbahasa Jerman. Dan jika begitu akan kita masukan namanya untuk di kirim ke Jerman," ucap Syamsuar.

Gubri sampaikan, untuk menempuh pendidikan di Jerman tidak dipungut biaya sama sekali, hanya saja biaya hidup di Jerman yang terbilang tinggi.

Oleh karena itu, Gubri Syamsuar sampaikan kesiapannya untuk memberikan beasiswa bagi anak Riau yang memenuhi syarat untuk melanjutkan pendidikan di Jerman.

Founder kampung IT, Junaidi Alpan mengatakan, terdapat peluang yang sangat besar untuk berkembang bagi yang ingin melanjutkan pendidikannya di Jerman.  Satu di antaranya adalah program bernama ausbildung yaitu mahasiswa dapat kuliah dan bekerja dengan peluang mendapatkan insentif mulai dari Rp.15 juta hingga Rp.30 juta.

"Di Jerman biaya pendidikan itu gratis, termasuk kedokteran yang terkenal mahal di Indonesia. Bahkan ada program kuliah yang yang bernama ausbildung, program ini memberikan kuliah gratis dan langsung mendapatkan gaji, saat terdaftar maka akan langsung terincikan gaji yang akan didapatkan, tergantung jurusan," terangnya.

"Saat menjadi mahasiswa, gajinya mulai dari Rp15 juta sampai Rp30 juta, dan jika sudah profesinal maka akan naik lagi, mulai dari Rp40 juta," imbuhnya.

Lebih lanjut disampaikan, program ausbildung tersebut adalah program paket antara kuliah dan bekerja. Adapun prakteknya, 5 hari kerja di Jerman, 2 hari di kampus, 3 hari di industri.

"Terdapat 320 jurusan pada program ausbildung dan tidak membutuhkan sertifikasi dalam proses pendaftarannya, karna disana akan diberikan pelatihan dari awal. Lalu, regulasi disana, setiap orang yang terlibat dengan pekerjaan walau statusnya mahasiwa, undang-undang pemerintahnya meyatakan wajib memeberikan upah. Jadi ausbildung itu sekaligus kuliah dan bekerja dan pastinya mendapatkan gaji," tandasnya. (***)

#Akademika

Index

Berita Lainnya

Index