PEKANBARU, SERAMBIRIAU.COM - Kondisi insfrastruktur jalan di Riau banyak dikeluhkan warga. Sejumlah wilayah di Riau kondisi ruas jalannya mengalami kerusakan yang sangat serius.
Seperti yang terjadi di Kecamatan Keritang dan Kecamatan Reteh, Indragiri Hilir. Kondisi jalan di daerah perbatasan Riau dan Jambi ini sangat memprihatinkan. Selain banyak lobang, kondisi ruas jalan di wilayah ini juga becek dan tergenang air saat musim hujan. Akibatnya warga dan anak-anak sekolah yang melintas di ruas jalan ini banyak yang terjatuh.
Beberapa ruas jalan bahkan ada yang ditimbun dengan menggunakan batang kelapa agar tetap bisa dilewati kendaraan.
"Kondisi jalan di kampung ini sudah bertahun-tahun rusak. Sampai sekarang tidak pernah diperbaiki. Ada perbaikan tapi tidak tuntas," kata Hadi warga Desa Sei Gergaji Kecamatan Keritang, Kamis (28/3/2019).
Menanggapi persoalan tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Riau, Dadang Eko Purwanto tidak menapiknya.
Dadang mengakui lebih separuh jalan milik Provinsi Riau mengalami kerusakan, mulai dari sedang hingga kerusakan berat. Dadang menyebut dalam penganggaran tahun ini, sudah dialokasikan dana sebesar Rp430 miliar untuk perbaikan jalan-jalan rusak itu.
Sedangkan untuk pemeliharaan jalan sudah disediakan pada angka di bawah Rp200 miliar, dengan pagu tersendiri.
"Memang presentase kerusakan jalan milik provinsi itu besar. Tapi sudah dianggarkan untuk perbaikan, perawatan, termasuk untuk pembangunan jalan-jalan baru di beberapa daerah di Riau," katanya usai menghadiri rapat Musrenbang RKPD Provinsi Riau untuk tahun 2020 di Pekanbaru di Hotel Premiere.
Tahun ini prioritas pembangunan jalan berada di daerah-daerah yang menghubungkan antar provinsi. Di antaranya, Riau berbatasan Sumur dan Riau berbatasan Sumbar, serta daerah-daerah tujuan wisata.
"Tahun ini pembangunannya di Simpang Maggala-Pujud, Rohil. Di sana ada banyak jalan-jalan yang rusak. Anggaran yang akan dikucurkan di sini lebih dari Rp100 miliar," katanya.
Dadang menyampaikan, memang saat ini perlu adanya penambahan panjang jalan, terutama mendukung program prioritas dan pengembangan potensi wilayah, seperti ruas jalan yang menunjang konektivitas ke destinasi wisata, kawasan strategis nasional dan provinsi, kawasan pesisir dan perbatasan, kawasan sumber bahan baku industri.
"Kita harapkan dengan adanya pembangunan jalan ini bisa mendukung program pak Gubernur, untuk membuka akses dan membuka keterisoliran," ujarnya. (Tribunpekanbaru.com)