PKM Jam Serat Tebu UMRI, Manfaatkan Limbah Serat Tebu, Untuk tingkat Wirausaha Bagi Santri Pondok

PKM Jam Serat Tebu UMRI, Manfaatkan Limbah Serat Tebu, Untuk tingkat Wirausaha Bagi Santri Pondok
PKM Jam Serat Tebu UMRI, Manfaatkan Limbah Serat Tebu, Untuk tingkat Wirausaha Bagi Santri Pondok Ta

PEKANBARU, SERAMBIRIA.COM - Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) lakukan pembinaan usaha kreatif pembuatan Jam Serat Tebu (JST) berbahan papan partikel dari serat tebu.

Berbahan dasar serat tebu hasil limbah es tebu, usaha kreatif yang digagas Sri Fitria Retnawaty, Denny Astrie Anggraini dan Yeeri Badrun sukses mengubah serat tebu menjadi jam dinding yang memiliki seni jual tinggi.

Selain itu pada bulan Mei lalu, di rumah produksi pondok tahfidz para santri diberikan berbagai pelatihan workshop intensif, pemanfaaan teknologi, prosedur pembuatan produk, cara promosi, pemasaran serta pendampingan dan pengawasan bagi santri pondok Tahfidz Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU) Pekanbaru. 

Selain menumbuhkan semangat berwirausaha, pembinaan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk pengurangan dan pemanfaatan serat tebu dari sisa limbah penjual es tebu yang dilakukan masyarakat diberbagai tempat di Pekanbaru.

Seperti yang dijelaskan Sri Fitria bahwa ia bersama tim nya merasa terpanggil dan memiliki peranan penting untuk melaksanakan pembinaan kepada santri di Pondok Tahfidz tersebut.

“Oleh karena itu (UMRI), merasa terpanggil dan memiliki kesempatan dan merasakan tanggungjawab untuk membantu permasalahan yang dihadapi oleh santri pondok Tahfidz di LAZISMU Pekanbaru,” ungkap Fitria.

Hal tersebut dilakukan sebagai upaya pengembangan kewirausahaan untuk menambah pengalaman dan kemampuan diri para santri dalam menjalani kehidupan di masa mendatang.

Saat ditanya alasannya dipilihnya pondok tahfidz sebagai mitra pembinaan, Fitria mengatakan, kegiatan sehari-hari santri Tahfidz Quran Lazismu Pekanbaru sebagian besar dilakukan untuk keperluan akademis seperti menghafalkan Al Quran, mengikuti kelas tahsin dan sepekan sekali mereka diberi kesempatan berolahraga seperti futsal, dan lainnya.

Ia berharap dengan adanya pembinaan wirausaha dapat menumbuhkan jiwa berwirausaha dan kreatifitas bagi para santri.

"Melalui program ini kita harapkan para santri yang tidak dapat melanjutkan pendidikan bisa kita ajarkan menjadi wirausahawan, sehingga nanti bisa berguna saat akan melanjutkan pendidikan," ungkap Fitra kepada media Serambiriau.com, Selasa (8/10/2019).

Fitria juga berharap dengan tim yang sudah terbentuk tersebut dapat menciptakan mesin penghancur dan mesin cetak dalam jumlah massal sesuai setandar yang sudah ditetapkan.

"Produksi massal akan kita lakukan kalau sudah ada mesin penghancur dan mesin cetak. Jadi tidak pakai blender yang saat ini kita pakai," ungkap Fitria lagi. (rls/sr)

Berita Lainnya

Index